Rabu, 04 November 2015

Tugas Ilmu Sosial Dasar: Pengertian dan Macam-macam Stratifikasi Sosial serta Contoh Negara yang Menganut Sistem Stratifikasi Sosial

1.      Pengertian Pelapisan Sosial
Stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata yang berarti lapisan. Maka dari itu social stratification atau stratifikasi sosial sering diterjemahkan sebagai pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan masyarakat atau stratum.
Pitirim A. Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarakat sebagai berikut : “Pelapisan mayarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).”
Lebih lengkap lagi batasan yang dikemukakan oleh theodorson dkk. Di dalam Dictionary of Sociology, oleh mereka dikatakan sebagai berikut : pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam system sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan. Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, di mana lapisan bawah adalah lapisan paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.
Maka dapat saya simpulkan bahwa pelapisan atau stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu  yang membentuk kelas atau tingkatan berdasarkan dasar-dasar penilaian stratifikasi yang dimiliki individu seperti kekayaan, kekuasaan dan ilmu pengetahuan.  
2.      Macam-macam Pelapisan Sosial
Macam-macam pelapisan sosial dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yakni :
a.      Pelapisan Sosial Tertutup
Pelapisan sosial tertutup yakni pelapisan sosial yang membatasi atau tidak memungkinkan terjadinya perpindahan seseorang dari lapisan tinggi ke lapisan rendah atau sebaliknya. Satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Contohnya seorang raja memiliki anak, maka anak tersebut langsung menjadi anggota lapisan tertinggi dalam masyarakat karena ia merupakan keturunan raja dan juga berlaku untuk keturunan anak cucu raja berikutnya dan seterusnya.
b.      Pelapisan Sosial Terbuka
Berbeda dengan pelapisan sosial tertutup, pelapisan sosial terbuka memungkinkan terjadinya perubahan kelas atau lapisan seseorang karena kemampuan dan kecakapan yang ia miliki. Jadi ketika seseorang memiliki kecakapan dan kemampuan yang mumpuni, itu akan membuat ia naik kelas ke lapisan tertinggi dalam masyarakat, tidak peduli apabila ia di lahirkan oleh seseorang dari lapisan terendah sekalipun, dan sebaliknya apabila seseorang tidak memiliki kemampuan dan kecakapan yang cukup, ia bisa saja jatuh bahkan ke lapisan paling rendah meskipun ia merupakan keturunan seseorang dari kelas atau lapisan paling tinggi dalam masyarakat. 
3.      Negara yang Menganut Sistem Pelapisan atau Stratifikasi Sosial
Contoh negara yang menganut sistem pelapisan sosial adalah India. Masyarakat negara ini menganut sistem pelapisan sosial tertutup yakni sistem kasta. Dalam sistem kasta, status dan kelas dalam masyarakat ditentukan oleh kelahiran dan berlaku seumur hidup. Pembagian kasta di India sendiri adalah sebagai berikut :
·         Kasta Brahmana : anggotanya adalah para pendeta. Kasta ini merupakan kasta paling tinggi diantara kasta yang ada.
·         Kasta Ksatria : lapisan kedua, yang anggotanya adalah para bangsawan atau pemerintah dan para tentara.
·         Kasta Waisya : kasta atau lapisan ketiga. Anggotanya adalah para pedagang.
·         Kasta Sudra : yakni kasta keempat, yang anggotanya adalah rakyat jelata. Lapisan terendah dari sistem kasta yang berlaku.
·         Paria : golongan orang-orang yang tidak memiliki kasta atau kelas. Yang termasuk ke dalam golongan ini contohnya kaum gelandangan, pengemis dan sebagainya. 





Sumber: MKDU, ILMU SOSIAL DASAR, seri diktat kuliah, oleh Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk,         penerbit Gunadarma (dengan penambahan beberapa opini penulis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar